Senin, 21 Juli 2014

Peksimida DIY 2014

BIM SALABIM, ABRA KADABRAA!!!!!!!!! Yeeeeeeyyyy!!!!!!!!!! Terimakasih untuk Tuhan.

Percayalah, teman. Apapun bisa kita wujudkan asalkan kita yakin dan percaya. Kemudian kita lakukan dengan kerja keras dan selalu berdoa serta optimis.
Begitu ajaib dan ini seperti 'SULAP'. Untuk kali kedua, tiga personil Otlen masuk tiga besar Peksimida DIY di tahun ini setelah dua tahun berselang, 2012.
Kami berdiri dengan jas almamater biru membawa nama UNY. Dan di bulan September mendatang, satu dari kami akan diberangkatkan ke Palangkaraya Kalteng untuk mengikuti Peksiminas sebagai wakil UNY dan DIY. Sayang, tidak ada dosen seni kami yang datang malam ini dalam acara pemberian penghargaaan di gedung PKKH-UGM. Tapi kami bersyukur bisa dipertemukan dengan seorang dosen ISI, Titus Libert, yang kemudian kami ajak untuk berfoto bersama. Beliau lah yang mempercayai kami untuk berdiri di sana.
Hari ini Tuhan begitu baik, sungguh. Dan semua ini saya awali dari Artjog serta Ramen Miso. Terimakasih kepada rekan Luqman yang ikut datang, juga mbak BiLa yang mau meluangkan waktu . Rekan Puguh kemana ini?? haha haha Anggoro Ihank Art'Sadi Ghali

Mari berpetualang! Tetap semangat dan

selalu optimis, teman! Semoga cerita kami bisa menginspirasi.

Pagi ini Azira cantik sekali. Berbaju kotak-kotak warna merah-merah keunguan-putih yang nyambung dengan rok kemudian dia kenakan celana panjang dan kaus kaki warna hitam.
Seperti biasa, pagi ini dia telat lagi. Tapi kali ini lama sekali, sampai-sampai teman satu kelasnya sudah selesai dengan ceritanya masing-masing.
Saya suruh saja ia duduk di samping Naila.
Kemudian ia keluarkan bolpoin warna biru dan memandang saya tersenyum. "Tema hari ini adalah kebersamaan, Azira" ucap saya. " Naura dan Kaira sudah hampir selesai, Alea dan Dea juga. Oiya, hari ini kita juga akan menggambar apa yang kita sukai, kira-kira Azira suka apa nih?"

Dia menggambar satu biji sambil menerangkan apa itu. Saya pancing lagi, "Oh ternyata Azira suka buah salak ya? Terus suka buah apa lagi?? Mmm atau biasanya di rumah ada buah apa saja?" Dia menggambar lagi. Semakin banyak. "Azira hari ini puasa enggak?? Oh puasa ya? Pinteerr...tadi pagi waktu mau berangkat, Azira sarapan pake apa?? Hah? Ayam?? Ohhh hahaha Ibu yang masak ya pasti enak sekali, coba digambar biar mamas sama temen-temen tahu, ya!"

Saat saya melihat karya Naila, Azira memutuskan untuk mulai mewarna. Begitu imajinatif. Saya yakin tidak ada seorang pun dari kalian yang tahu apa yang digambarnya, bentuk-bentuk melingkar atau oval yang tidak semetris. warna-warna yang kesannya acak, bahkan dua biji pisangnya diwarna merah dan biru. Tapi kalian harus tahu, ketika saya suruh dia menjelaskannya satu-satu, dia paham dan hafal sekali dengan apa yang ia gambar.

Bagi saya itu luar biasa, begitulah anak 'prabagan'. Mempunyai persepsi sendiri terhadap hidup yang susah untuk oranglain definisikan, tapi sangat mudah saat dia mau bicara dan menjelaskan.

Ilustrasi


Manualan dulu enggak apa ya? Tabletnya lagi dipake Kingkong (Kingkong = Ghali). Haha haha

Malam kemarin menjemukan sekali, sebelum akhirnya menemukan sebuah komik murah promo. Sebelumnya lagi ada gadis yang mengatakan "Kamu keliatan capek sekali mas.." begitu. Ah lupakan.

Saya jenuh dan saya ingin berkunjung ke sarang Kingkong. Damn! Kingkongnya enggak ada, lagi main ke perempatan sagan mungkin. Ya sudah, saya buat sarangnya berantakan. Saya curi tiga lembar sketbuknya.

"Seringnya saya jawab untuk mengejar dan memperjuangkan, tapi jarang sekali saya melakukan hal yang demikian. Mungkin yang saya maksud adalah ketika kita mengejar perasaan agar utuh dan setelahnya tinggal bagaimana kita memperjuangkannya dalam hati dari rasa benci pada siapa pun. Karena setahu saya, cinta yang sesungguhnya itu indah sekali.."

Ilustrasi


"Heh, Kampret!! Katanya fokus dan selesaikan!! Ayo berdiri!! Cengeng!!! Rasain noh!" Haha haha

Son


Anak e Mbak Iin


Mimpi #1


Tentang dia yang selalu mengikatkan kedua tangannya pada tiang. Yang sesekali menengok kanan dan tersenyum melihat seseorang yang sedang menggambar.
Tentang gadis yang beberapa saat kemudian menyapa, "Mas, aku boleh numpang duduk?"
Tentang rambut panjang yang dia ikat menyatu.
Tentang sifat-sikap lugu yang menceritakan keinginannya untuk pergi ke Jerman.